Gaji UMR untuk masing- masing daerah, besarnya akan ditentukan oleh regulasi masing- masing daerah yang sudah dirancang oleh pemerintah setempat beserta jajarannya. Sehingga antara daerah yang satu dengan daerah lainnya tentu besarnya akan berbeda.
Sebagai contoh besaran gaji UMR Tangerang Selatan akan berbeda dengan besar nya UMR Tegal. Begitupun dengan daerah lainnya. Perbedaan besaran UMR biasanya dirumuskan berdasarkan kondisi ekonomi daerah. Pemerintah kota Tangerang Selatan ketika merumuskan besaran gaji UMR Tangerang Selatan, tentunya sudah melakukan studi kasus.
Perumusan Gaji UMR Tangerang Selatan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Alih alih akan menguntungkan masyarakat Tangerang Selatan. Justru adanya Gaji UMR Tangerang Selatan akan berdampak pada terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat Tangerang Selatan.
Kondisi perekonomian masyarakat Tangerang Selatan akan menjadi kajian yang cukup mendominasi dalam perumusan Gaji UMR Tangerang Selatan. Tidak hanya faktor kondsi ekonomi masyarakatnya saja, tetapi pembuatan regulasi Gaji UMR Tangerang Selatan juga biasanya akan melibatkan data statistik secara general terkait pertumbuhan ekonominya.
Dalam artikel ini akan disajikan mengenai besaran Gaji UMR Tangerang Selatan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, UMR Tangerang Selatan mengalami kenaikan yang cukup. Berikut ulasannya.
Contents
Profil Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan merupakan kota otonom termuda di Provinsi Banten yang resmi memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang pada tahun 2008. Secara astronomis, letak Kota Tangerang Selatan berada diantara 6°39′ – 6°47′ LS dan 106°14′ – 106°22′ BT .
Wilayah Kota Tangerang Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang, Kota Depok, DKI Jakarta, Kota Depok dan Tangerang. Terdapat 7 kecamatan di Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Setu, Kecamatan Serpong, dan Kecamatan Pamulang.
Baca juga : UMR Palembang
Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, Modern dan Religious”, sifat-sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan semua pihak. Berharap memiliki masa depan yang benderang mutlakmembutuhkan rancang bangun yang baik meliputi, tahapan-tahapan terukur,setidaknya mengacu kepada konsep kehidupan yang ingin diwujudkan: cerdas-modern-religius.
Masa depan benderang dalam konteks “Cerdas” menyangkut dunia pendidikan dengan segala aspek keterkaitannya : infrastruktur fisik (bangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan semacamnya). Perangkat lunaknya, rancang muatan kurikulumnya, system dan prosedur administrasi, serta kesejahteraan pegawai dan tenaga pendidiknya, termasuk standar mutu peserta didiknya.
Masa depan benderang dalam konteks “Modern” menyangkut banyak faktor kehidupan yang satu sama lain saling terkait, tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan formal terstruktur dominan membentuk perilaku manusia.
Suatu kelompok masyarakat dapat dikatakan modern, umumnya manakala kelompok masyarakat bersangkutan memiliki tatakrama kehidupan “saling menghormati,beretika, dan berbudaya”, jarang terjebak dalam konflik.
Masa depan benderang dalam konteks “Religius” merupakan puncak kesempurnaan kehidupan, hampir dapat dipastikan manakala mayoritas masyarakat sebuah wilayah sudah sampai pada fase kehidupan cerdas dan modern. Maka sesungguhnya masyarakat tersebut dapat juga dikatakan sudah masuk pada fase religius.
Agama
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2021 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk kota Tangerang Selatan menganut agama Islam yakni sebanyak 89,30%. Penduduk dari suku Sunda, Jawa, Banten, Cirebon, Minangkabau, Melayu, Cirebon pada umumnya beragama Islam.
Pemeluk agama Kristen sebanyak 9,46%, dengan rincian Protestan sebanyak 5,91% dan Katolik 3,55%, yang umumnya dianut oleh suku Batak, Minahasa, Tionghoa, Nias, dan lainnya. Kemudian penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 1,02%, umumnya adalah orang Tionghoa, dan agama Hindu dianut sebanyak 0,22%, umumnya adalah orang Bali.
Suku Bangsa
Kota Tangerang Selatan berada di pulau Jawa, dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2020, per bulan September 2020. Penduduk kota ini sebanyak 1.354.350 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 678.159 jiwa dan perempuan sebanyak 676.191 jiwa.
Baca juga : UMR Cilacap
Luas wilayah Tangerang Selatan yakni km, sehingga kepadatan penduduk sekitar jiwa/km. Kota Tangerang Selatan termasuk sebagai salah satu kota industri, sehingga banyak penduduk dari luar provinsi Banten bekerja dan menetap di Tangerang Selatan.
Hal ini juga memengaruhi keberagaman penduduk kota ini, baik dari segi suku bangsa maupun agama yang dianut. Jika pada masa penjajahan Belanda. Tangerang Selatan didominasi oleh tiga suku, yakni Sunda, Betawi dan Tionghoa, maka saat ini penduduknya lebih beragam.
Penduduk dari suku lain yang utamanya ada di kota ini yakni orang Jawa, Sunda Banten, Batak, Minangkabau, Cirebon, Aceh, Melayu, dan sebagian suku lainnya dari seluruh penjuru Indonesia.
Kondisi Ekonomi Tangerang Selatan

Kota Tangerang menjadi kabupaten/kota di Banten yang paling terdampak pandemi Covid-19 pada 2020. Terlihat dari kontraksi ekonomi Kota Tangerang yang paling dalam di antara kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) di Kota Tangerang senilai Rp 102,94 triliun pada 2020. Nilai tersebut menurun 6,92% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai RP 110,59 triliun.
Kontraksi ekonomi Kota Tangerang dipicu oleh menurunnya kinerja sektor transportasi dan pergudangan hingga 45,72%. Nilai PDRB di sektor tersebut tercatat turun dari Rp 16,73 triliun menjadi Rp 9,08 triliun pada tahun lalu. Kabupaten Tangerang mengalami kontraksi ekonomi terdalam kedua di Banten pada 2020.
Penurunannya tercatat hingga 3,7% pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Ekonomi Kabupaten Serang mengalami penurunan hingga 1,96% pada 2020. Kemudian, kontraksi ekonomi di Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan masing-masing mencapai 1,29% dan 1,01% pada tahun lalu.
Kontraksi ekonomi yang terjadi di Kabupaten Lebak mencapai 0,88% pada 2020. Sementara, ekonomi Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,88% dan 0,54% pada tahun lalu.
Perusahaan di Tangerang
Lippo Karawaci Tbk
Salah satu daftar perusahaan di Tangerang adalah PT Lippo Karawaci Tbk. Perusahaan merupakan anak dari Lippo Group yang bergerak di bidang properti dan real estate. Saat ini, Lippo Karawaci memiliki anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari properti, superblok, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel, dan perusahaan lainnya.
Beberapa anak perusahaan Lippo Karawaci yang paling terkenal adalah pusat perbelanjaan, seperti Lippo Mall Kemang, Lippo Mall Puri, Pejaten Village, dan pusat hiburan lainnya. Dalam bidang properti, perusahaan ini juga tidak kalah unggul.
Beberapa properti seperti Lippo Village, Lippo Cikarang, Kemang Village, dan berbagai properti lain juga di bawah naungan perusahaan ini. Alamat : 7 Boulevard Palem Raya #22-00 Menara Matahari, Lippo Karawaci Central Tangerang 15811.
PT Midi Utama Indonesia Tbk
Daftar perusahaan di Tangerang selanjutnya adalah PT Midi Utama Indonesia Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan yang meliputi bisnis di supermarket dan pasar mini. Bisnis utama perusahaan ini adalah ritel produk konsumen melalui jaringan minimarket yang dikenal dengan nama “Alfamidi”.
Ritel produk perusahaan PT Midi Utama Indonesia mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2007.
BFI Finance Indonesia Tbk
BFI Finance Indonesia Tbk merupakan salah satu daftar perusahaan di Tangerang. Perusahaan ini merupakan perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia. BFI Finance Indonesia Tbk sekaligus menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang disebut Bursa Efek Indonesia atau “BEI”).
Baca juga : UMR Malang
Kegiatan usaha BFI Finance pada dasarnya meliputi tiga jenis pembiayaan, yaitu pembiayaan modal kerja, investasi , pembiayaan sales dan lease back, dan pembiayaan tanpa agunan untuk kebutuhan pendidikan, serta UMKM.
Gaji UMR Tangerang Selatan

Berikut adalah daftar gaji UMR Tangerang Selatan yang berhasil kami himpun selama 5 tahun terakhir.
No. | Tahun | Gaji UMR Tangerang Selatan/ Bulan |
1. | 2018 | Rp 3.555.834,67 |
2. | 2019 | Rp 3.841.368,19. |
3. | 2020 | Rp4.168.268,62. |
4. | 2021 | Rp 4.168.268,62 |
5. | 2022 | Rp 4.280.214,51 |
Penutup
Dari data di atas, terlihat bahwa Gaji UMR Tangerang Selatan selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Kenaikan nya pun berkisar ratusan ribu. Kenaikan hanya saja pada saat tahun 2021, gaji UMR Tangerang Selatan mengalami stagnansi tetap besarannya Rp. 4.168.268,62.
Demikian ulasan mengenai gaji UMR Tangerang Selatan yang berhasil kami himpun selama 5 tahun terakhir dari tahun 2018 hingga tahun 2022. Yang bisa anda jadikan bahan referensi dan informasi mengenai besaran UMR Tangerang Selatan.