Seorang dokter dengan spesialisi bidang tertentu umumnya mendapatkan apresiasi khusus atas pengetahuan dan keterampilannya. Hal tersebut membuat gaji dokter spesialis berada pada tingkatan yang berbeda dengan dokter umum. Hal tersebut juga disebabkan oleh sejumlah faktor lain.
Kehadiran dokter spesialis dibutuhkan untuk memenuhi penanganan pasien dengan berbagai keluhan. Pasien dengan keluhan khusus tentu tidak dapat ditangani pihak tanpa keahlian. Hal tersebut dapat membahayakan pasien, bahkan bisa berakibat kehilangan nyawa pada sejumlah situasi.
Untuk memenuhi hal tersebut, tentu seorang dokter spesialis membutuhkan pendidikan lanjutan, pengalaman, dan kemampuan analisa yang tinggi. Oleh sebab itu, terdapat penghargaan berbeda dalam bentuk gaji dokter spesialis yang umumnya diberikan atas hal-hal tersebut.
Gaji dokter spesialis didapatkan dari beberapa faktor. Salah satunya pada biaya ekstra yang dibebankan kepada pasien atau keluarga atas kondisi medis khusus. Selain itu, terdapat dukungan pemerintah atas penanganan sejumlah penyakit yang mempengaruhi besaran gaji dokter spesialis.
Bahkan gaji dokter spesialis dan tunjangannya juga mendapatkan perhatian khusus berupa undang-undang yang diterbitkan pemerintah. Aturan tersebut menjadi pedoman gaji dokter spesialis di berbagai fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun lembaga swasta.
Contents
Alasan Tingginya Gaji Dokter Spesialis

Gaji dokter spesialis memiliki penghargaan yang tinggi disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya resiko dan tanggung jawab yang ditanggung oleh seorang dokter spesialis. Hal tersebut umumnya berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan pasien pada jangka panjang.
Baca Juga: Gaji Dokter Hewan
Resiko tersebut tentu harus diminimalkan melalui konsentrasi dan ketelitian tinggi dalam bekerja. Hal tersebut tidak mudah dilakukan sebab kondisi setiap pasien tidak pernah sama. Sehingga kemampuan analisa seorang dokter spesialis diuji dalam setiap penanganan pasien.
Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab tersebut, seorang dokter spesialis tidak diperkenankan untuk melakukan uji coba secara bebas untuk mendapatkan pengalaman. Terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan apresiasi tinggi pada gaji dokter spesialis menjadi suatu hal yang wajar.
Biaya Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu investasi setiap orang. Hal tersebut juga berlaku bagi dokter spesialis. Biaya pendidikan kedokteran merupakan salah satu yang tertinggi dibanding sejumlah bidang lain. Hal tersebut berperan besar dalam menentukan besaran gaji dokter spesialis.
Pada kategori universitas negeri, biaya pendidikan kedokteran dapat mencapai Rp90.000.000,- untuk menuntaskan pendidikan kedokteran umum. Biaya tersebut hanya mencakup tanggung jawab pembayaran kepada lembaga pendidikan. Sehingga tentu akan muncul biaya lain dalam prosesnya.
Nominal tersebut belum termasuk akomodasi harian, tempat tinggal (jika kost), biaya tugas, penelitian, transportasi, dan berbagai anggaran mahasiswa lain pada umumnya. Bahkan terdapat universitas yang mengenakan biaya Rp430.000.000,- untuk menuntaskan pendidikan kedokteran.
Perlu diperhatikan bahwa nominal tersebut merupakan biaya kuliah untuk seorang dokter untuk mendapatkan profesi sebagai dokter umum. Sedangkan untuk mendapatkan keahlian tambahan di bidangnya masing-masing, setiap dokter perlu menempuh pendidikan lanjutan.
Masing-masing pendidikan lanjutan memiliki durasi berbeda sesuai bidang spesialisanya. Umumnya pendidikan tersebut ditempuh selama 3,5-6 tahun hingga mendapatkan gelar dokter spesialis. Jumlah tersebut berarti 7-12 semester pendidikan yang harus dijalani.
Rata-rata biaya pendidikan untuk dokter spesialis tersebut membutuhkan Rp15.000.000,- hingga Rp20.000.000,- per semester. Dengan besaran tersebut, seorang dokter membutuhkan Rp105.000.000,- sampai dengan Rp240.000.000,- tambahan untuk mendapat gelar dokter spesialis.
Sehingga total biaya pendidikan di luar akomodasi dan berbagai hal pribadi lainnya berada pada angka minimal Rp195.000.000,- hingga mendapatkan gelar spesialis. Angka tersebut tentu sebuah investasi pendidikan yang sangat besar untuk kepentingan kesehatan banyak orang.
Sehingga sangat wajar jika seorang dengan profesi tersebut mendapatkan penghargaan gaji dokter spesialis yang sangat tinggi. Biaya-biaya tersebut hanya memperhitungkan kebutuhan yang harus dibayarkan kepada lembaga pendidikan. Dalam prosesnya tentu ada biaya lain yang akan muncul.
Durasi Pendidikan
Karena berbagai alasan, durasi pendidikan seorang dokter berlangsung lebih lama dibanding berbagai bidang lainnya. Hal utama yang menjadi alasan adalah keselamatan dan kesehatan pasien jangka panjang. Seorang dokter tentu dilarang melakukan uji coba langsung kepada pasiennya.
Oleh karena batasan tersebut, seorang dokter tentu mengalami kesulitan dalam mendapatkan pengalaman awal. Sedangkan peran dokter dituntut untuk dapat memenuhi kriteria pelayanan baik, aman, dan etis kepada pasiennya. Untuk memenuhi hal tersebut dikenal istilah koas kedokteran.
Koas kedokteran merupakan jenjang awal karir seorang dokter. Masa koas dilakukan setelah dokter menuntaskan pendidikan formalnya di masing-masing lembaga pendidikan. Dalam masa tersebut, seorang lulusan bidang kedokteran akan menjalani peran sebagai dokter muda di rumah sakit.
Baca Juga: Gaji Dokter Umum
Durasi koas dapat berlangsung dalam berbagai variasi. Waktu umum pelaksanaan koas berjalan sekitar 2 tahun. Selama durasi tersebut, seorang dokter muda hanya akan menerapkan ilmu kedokteran dasar yang didapatkannya di bangku perkuliahan dan berbagai prakteknya.
Setelah menuntaskan masa praktik tersebut, seorang lulusan bidang kedokteran baru akan mendapatkan gelar dokternya di rumah sakit terkait. Sehingga seorang mahasiswa kedokteran baru dapat berprofesi sebagai dokter umum setelah minimal empat tahun pendidikan dan dua tahun koas.
Beberapa rumah sakit juga lebih dulu menerapkan kebijakan magang untuk dapat bekerja penuh di fasilitas kesehatan terkait. Setelahnya seorang dokter dapat melanjutkan pendidikan dan mengambil program spesialis sesuai bidang yang diminati.
Sehingga untuk mendapatkan gelar dan keahlian dokter spesialis, seorang dengan profesi tersebut akan menempuh pendidikan paling cepat selama 9,15 tahun. Beberapa bidang mengharuskan pendidikan baru dapat dituntaskan pada durasi 12 tahun.
Sebagian dokter memilih kebijakan untuk menunda proses pengambilan program spesialis. Hal tersebut berdampak juga pada umum dokter spesialis saat gelar dan keahlian tersebut didapatkan. Beberapa dokter baru memiliki gelar dan keahlian spesialis pada usia awal 30 tahunan.
Dengan durasi pendidikan yang sangat panjang tersebut, maka sangat wajar jika gaji dokter spesialis mendapatkan penghargaan yang tinggi. Selain itu, pertimbangan tambahan menjadikan profesi tersebut tidak hanya diapresiasi melalui gaji dokter spesialis, melainkan berbagai tunjangan lain.
Resiko Kerja
Seorang dokter memiliki pedoman kerja yang sangat kompleks. Hal tersebut disebabkan profesinya yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan orang lain. Sebuah kesalahan analisa, prosedur, atau kelalaian dapat berakibat fatal pada pasien yang ditangani.
Hal tersebut menyebabkan profesi dokter berada dengan tuntutan keselamatan dan kesehatan pasien. Sebuah kesalahan dapat menyebabkan seorang dokter mendapatkan tuntutan hukum dan tuduhan malpraktik. Dalam situasi tertentu, fasilitas kesehatan terkait juga dapat terjerat tuntutan serupa.
Jika hal tersebut terjadi, seorang dokter berpotensi menanggung kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut mencakup materi, pekerjaan masa depan, dan resiko pidana. Sehingga seorang dokter spesialis harus sangat berhati-hati dan selalu memiliki konsentrasi penuh.
Agar hal tersebut dapat terwujud, fasilitas kesehatan memastikan gaji dokter spesialis telah mencukupi seluruh kebutuhan tenaga kerjanya tersebut. Hal tersebut meliputi kebutuhan diri, rumah tangga, utilitas, dan berbagai tunjangan di luar gaji dokter spesialis untuk menunjang pekerjaannya.
Keterbatasan Tenaga
Dalam ketentuan pemerintah yang diatur dalam PERMENKUMHAM No. 34 tahun 2016, rasio tenaga dokter spesialis per penduduk yang ideal berada pada angka 1:16.000 untuk sebuah bidang spesialis. Perbandingan tersebut telah melalui proses analisa dan perhitungan yang rumit.
Dari satu bidang spesialis saja, Indonesia hanya memiliki 600 orang tenaga dokter spesialis jantung. Dengan angka tersebut, maka seorang dokter spesialis jantung bertanggung jawab atas lebih dari 458.000 jiwa. Perbandingan tersebut tentu masih sangat jauh dari angka ideal yang ditetapkan.
Keterbatasan tenaga tersebut menyebabkan sejumlah dokter harus menerima tugas lebih dari satu fasilitas kesehatan. Hal tersebut tentu sangat beresiko bagi seorang dokter spesialis yang pekerjaannya membutuhkan konsentrasi dan fokus tinggi.
Atas kondisi tersebut, gaji dokter spesialis juga semakin tinggi karena kebutuhan masyarakat dan upaya fasilitas kesehatan mensejahterakan tenaga medisnya. Sejumlah dokter spesialis bahkan dapat bekerja lebih dari 12 jam per hari untuk memenuhi tugas tersebut.
Spesialisasi Bidang di Lingkungan Kedokteran

Terdapat sangat banyak bidang dalam lingkungan kedokteran. Masing-masing bidang berkembang keilmuan, prosedur, dan teknologinya untuk menunjang keberhasilan pengobatan dan keselamatan pasien dalam prosedur penanganan.
Ketelitian yang tinggi dan analisa yang mendalam untuk setiap pasien menyebabkan seorang dokter spesialis perlu fokus pada bidang-bidang tertentu. Masing-masing bidang spesialis memiliki ketentuan durasi tempuh pendidikan dan biayanya sendiri.
Baca Juga: Gaji Dokter Bedah
Hal tersebut tentu berdampak pada besaran gaji dokter spesialis usai program tersebut selesai ditempuh. Selain itu, beberapa bidang memiliki layanan yang tidak diperhitungkan sebagai gaji dokter spesialis. Berikut ulasan bidang spesialis yang umum ditemui di lingkungan fasilitas kesehatan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis penyakit dalam memiliki imbuhan Sp.PD pada nama sebagai tanda gelar. Dokter pada bidang ini dikenal juga dengan sebutan internis. Seorang dokter spesialis penyakit dalam memiliki spesialisasi diagnosa dan penanganan kendala kesehatan pasien dewasa dan lansia.
Beberapa penyakit yang umum ditangani dokter spesialis penyakit dalam antara lain masalah imun, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan sejumlah gejala lain. Dokter spesialis penyakit dalam juga menangani pasien dengan gejala gangguan jantung, pencernaan, dan pernafasan.
Dokter Spesialis Anak
Dokter spesialis anak juga memiliki imbuhan khusus pada nama sebagai tanda gelar kedokterannya. Dokter di bidang ini memiliki imbuhan gelar Sp.A. Pada bidangnya, dokter spesialis anak dikenal juga dengan sebutan pediatris. Dokter spesialis anak memiliki bidang kerja yang cukup rumit.
Dokter spesialis anak berhadapan hampir dengan semua penyakit pada pasien anak-anak. Hal tersebut mencakup kondisi fisik anak, perilaku pasien, bahkan kesehatan mental anak. Pasien anak umumnya mendapat diagnosa awal di dokter umum dan dirujuk ke dokter spesialis anak.
Tetapi hal tersebut tidak menjadikan dokter spesialis anak bekerja sendiri. Dalam sejumlah kondisi, dokter spesialis anak juga akan membutuhkan dokter dari berbagai keahlian lain untuk menuntaskan tugasnya. Hal tersebut umum terjadi pada masalah kejiwaan anak dan prosedur bedah.
Dokter Spesialis Saraf
Dokter spesialis saraf memiliki keahlian di bidang neurologis. Dokter pada bidang tersebut memiliki gelara Sp.N pada namanya. Tugas dokter spesialis saraf berada pada cakupan diagnosa, penanganan, dan perawaran pasien dengan penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf.
Kondisi tersebut meliput diagnosa gangguan dan penyakit pada otak, saraf tulang belakang, dan sistem saraf tepi. Dokter pada spesialisasi tersebut cukup familiar menangani pasien stroke, tumor, autoimun pada saraf, kejang, dan berbagai kondisi lainnya.
Dokter Spesialis Kandungan
Dokter spesialis kandungan dikenal juga dengan ginekologi. Seorang dokter spesialis kandungan memiliki gelar Sp.OG di belakang namanya. Berbeda dengan sejumlah dokter spesialis lainnya, dokter spesialis kandungan memiliki dua cakupan bidang besar yang ditangani.
Dua bidang tersebut adalah proses persalinan dan keahlian pada kesehatan reproduksi. Jadi dokter kandungan tidak hanya menangani proses persalinan dan pendampingan kehamilan, tetapi juga hal-hal yang berhubungan dengan kondisi reproduksi pasien.
Pada penanganan pasien bersalin, dokter spesialis kandungan berhadapan kondisi persalinan normal ataupun khusus yang membutuhkan tindakan lain. Dalam pekerjaannya, dokter kandungan biasanya dibantu sejumlah tenaga medis lain, seperti dokter spesialis anak, ahli anestesi, dan lainnya.
Sementara pada pasien dengan situasi medis organ reproduksi, dokter spesialis kandungan juga cukup familiar berhadapan dengan pasien yang memiliki masalah menstruasi, manopauses, dan kondisi lainnya. Dokter spesialis kandungan juga cukup dekat berelasi dengan bidan di sekitar.
Dokter Spesialis Bedah
Dokter spesialis bedah memiliki ruang lingkup pekerjaan di seluruh hal yang berkaitan dengan prosedur bedah. Hal tersebut membuat dokter bedah hampir selalu berdampingan dengan dokter spesialis lainnya, seperti dokter spesialis anak, kandungan, saraf, dan bidang lain.
Dalam bidangnya, terdapat keahlian khusus pada sejumlah prosedur bedah. Hal tersebut umum ditemui pada prosedur beda jaringan kanker, tulang, dan beberapa organ khusus. Untuk hal tersebut, terdapat bidang yang lebih spesifik menangani, seperti dokter spesialis bedah onkologi.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Sesuai dengan namanya, dokter spesialis kulit dan kelamin memiliki keahlian di seputar proses diagnosa dan penanganan masalah pada dua bagian tubuh tersebut. Dokter spesialis kulit dan kelamin juga memiliki gelar di belakang nama, yakni Sp. KK.
Pada bidang tersebut, dokter spesialis kulit dan kelamin menangani cukup banyak kondisi kesehatan pasien. Hal tersebut termasuk alergi, infeksi, beberapa penyakit menular seksual, dan kanker. Dokter spesialis kulit dan kelamin juga cukup dekat dengan dokter spesialis kandungan.
Dokter Spesialis THT
Dokter spesialis THT dikenal juga dengan istilah otolaringologis. Dokter pada bidang tersebut memiliki gelar Sp.THT. Bidang yang ditangani juga cukup familiar bagi masyarakat, yakni berada di seputar gangguan telingan, hidung, dan tenggorokan.
Dokter spesialis THT menangani keluhan dan diagnosa pada bagian-bagian tubuh tersebut. Beberapa penyakit yang umum dihadapi oleh seorang dokter spesialis THT antara lain sinusitis, infeksi telingan, tumor, dan radang pada area-area tersebut.
Dokter Spesialis Mata
Dokter spesialis mata merupakan dokter pada bidang keahlian kesehatan mata. Dokter di bidang tersebut mendapat gelar Sp.M di belakang nama dan dikenal juga dengn sebutan dokter optalmologis. Pada bidangnya, dokter spesialis mata bertugas pada beberapa hal seputar kesehatan mata.
Baca Juga: Gaji Dokter Anak
Doktes spesialis mata memiliki beberapa pekerjaan utama, antara lain: memeriksa kesehatan mata, memberi resep dan informasi alat bantu penglihatan, dan memberi tindakan operasi mata jika dibutuhkan. Dokter spesialis mata familiar dengan gejala mata iritasi, katarak, dan sejenisnya.
Psikiater
Berbeda dengan sejumlah dokter spesialis lainnya, psikiater tidak menangani bidang penyakit fisik. Psikiater merupakan dokter spesialis yang menangani ilmu kesehatan jiwa dan perilaku. Psikiater membantu pasien melalui prosedur konseling dan dukungan pengobatan.
Kondisi depresi, gangguan bipolar, demensia, dan berbagai masalah kesehatan jiwa lainnya menjadi bagian pekerjaan dari seorang psikiater. Hal tersebut juga terkadang meliputi beberapa kondisi kecanduan dan masalah seksual.
Dokter Gigi
Dokter gigi memiliki bidang yang cukup berbeda dari dokter spesialis pada umumnya. Dokter gigi pada umumnya bukan merupakan seorang dokter spesialis. Sebab gelar dokter gigi dapat dimiliki tanpa pendidikan dokter umum seperti pada kategori bidang lainnya.
Namun setelah mendapatkan gelar dokter gigi, seorang dengan profesi dan gelar tersebut dapat melanjutkan pendidikan spesialis. Terdapat cukup banyak bidang spesialis yang dapat ditempuh oleh seorang dokter gigi. Beberapa diantara bidang spesialis tersebut antara :
- dokter spesialis penyakit mulut;
- dokter spesialis bedah mulut;
- dokter spesialis gigi anak;
- dan berbagai bidang lainnya.
Gaji Dokter Spesialis

Gaji dokter spesialis tentu memiliki nominal yang lebih tinggi dari dokter umum dan dokter gigi (non-spesialis). Dalam aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, gaji dokter spesialis berada pada nominal Rp23.000.000,- hingga Rp25.000.000,- per bulan.
Gaji dokter spesialis tersebut juga merupakan nominal yang diterima pada masa awal karir sebagai dokter spesialis. Besaran gaji dokter spesialis tersebut akan berkembang seiring perjalanan karir dan pengalamannya.
Nominal tersebut belum termasuk tunjangan dan fasilitas dokter spesialis. Jika diakumulasi, total gaji dokter spesialis dan tunjangannya dapat mencapai Rp80.000.000,- per bulan. Angka tersebut juga belum termasuk kendaraan jika lembaga tempat bertugas memberikan kebijakan tersebut.
Besaran gaji dokter spesialis tersebut tentu sangat layak dengan berbagai resiko pekerjaan dan tuntutan pengabdian yang dimilikinya. Gaji dokter spesialis juga semakin rasional jika mempertimbangkan investasi waktu, pikiran, dan biaya untuk menempuh pendidikannya.
Tunjangan Dokter Sepsialis

Tunjangan yang didapatkan dokter spesialis di luar gaji dokter spesialis diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/412/2015. Dalam aturan tersebut dijelaskan rincian ketentuan tentang penghasilan tenaga kesehatan pegawai tidak tetap.
Dalam aturan tersebut, ditetapkan tunjangan insentif seorang dokter spesialis yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap. Hal tersebut terjadi jika seorang dokter spesialis diperbantukan pada sebuah fasilitas kesehatan yang bukan menjadi tempat utamanya bekerja.
Tunjangan insentif tersebut berada pada angka Rp11.200.000,- per bulan. Namun tunjangan tersebut dapat berbeda pada beberapa kategori daerah. Hal tersebut berlaku pada dokter yang bertugas di daerah sangat terpencil dan daerah terpencil.
Penutup
Pekerjaan dokter spesialis merupakan profesi dengan resiko tinggi. Sehingga wajar jika profesi tersebut mendapatkan apresiasi gaji dokter spesialis yang juga sangat baik. Hal tersebut juga mempertimbangkan hal lain yang dibutuhkan dokter sepsialis untuk memenuhi ketentuan karirnya.
Karir sebagai dokter dan dokter spesialis membutuhkan kesabaran dan ketekunan jangka panjang. Pasalnya dalam pemenuhan kebutuhan pendidkan saja seorang dokter harus menempuh jalur lebih panjang dibanding sejumlah profesi lainnya.
Beberapa dokter bahkan baru memiliki keahlian dan gelar spesialis pada usia 30-40 tahun. Pada usia tersebut tentu berbagai kebutuhan pribadi dan keluarga juga ikut berkembang. Maka sangat wajar jika fasilitas kesehatan memberikan gaji dokter spesialis dengan nominal yang pantas.