Gaji dokter bedah atau dokter spesialis bedah berada pada nominal yang sangat tinggi. Hal tersebut serupa dengan profesi dokter spesialis lain. Tingginya gaji dokter bedah dipengaruhi beberapa faktor, khususnya kebutuhan layanan yang juga tinggi dan proses pendidikan yang tergolong sulit.
Sesuai dengan namanya, dokter spesialis bedah memiliki ruang lingkup pekerjaan seputar prosedur bedah. Hal tersebut dilakukan untuk penanganan dan pengobatan pasien dengan penyakit tertentu, cedera, dan kondisi gawat darurat. Dokter bedah umumnya bekerja bersama dokter di bidang lain.
Prosedur bedah tidak dapat diberikan secara bebas, melainkan hanya pasien dengan rujukan. Umumnya, rujukan diberikan pada keluhan pasien yang tidak dapat diatasi dengan obat luar dan oral. Selain itu, prosedur bedah juga dilakukan pada pasien dengan penyakit berat dan cedera darurat.
Dokter spesialis bedah sering menerima rujukan dari dokter spesialis lain dan dokter umum. Peran dokter spesialis seringkali menjadi muara dari berbagai diagnosa dokter lain. Hal tersebut menjadikan volume pekerjaan dan apresiasi gaji dokter bedah layak berada pada tingkatan yang tinggi.
Di masyarakat, tidak semua fasilitas kesehatan memiliki layanan dokter bedah. Sehingga pasien dengan kebutuhan dan rujukan prosedur bedah harus menuju ke fasilitas kesehatan yang lebih besar. Hal tersebut juga yang menjadikan pekerjaan dan gaji dokter bedah semakin tinggi dalam rutinitasnya.
Contents
Alur Karir Menjadi Dokter Bedah

Menjalani profesi yang sulit dan membutuhkan keahlian tinggi tentu tidak ditempuh dalam perjalanan yang singkat. Seorang dokter bedah harus melalui sejumlah proses sebelum dapat memiliki keahlian yang cukup. Hal tersebut dipenuhi melalui berbagai program pendukung.
Baca Juga: Gaji Dokter Umum
Selain keahlian utama, seorang dokter bedah juga bekerja seperti dokter pada umumnya yang dituntut untuk bertindak teliti, memiliki konsentrasi tinggi, dan mempertimbangkan sebaik mungkin kondisi pasien. Selain itu, dokter bedah juga harus tetap menerapkan kode etik profesinya.
Kuliah Kedokteran
Seperti berbagai profesi dokter spesialis lainnya, calon dokter bedah juga mengawali karirnya dengan menempuh pendidikan kedokteran terlebih dulu. Fase pendidikan kedokteran ditempuh di perguruan tinggi atau universitas yang memiliki fakultas tersebut.
Pendidikan kedokteran dapat ditempuh di universitas swasta ataupun negeri. Jika berjalan lancar, program pendidikan kedokteran dapat diselesaikan dalam durasi empat tahun. Salah satu hal yang mendapat banyak perhatian dalam pendidikan kedokteran adalah biaya kuliah.
Biaya kuliah kedokteran merupakan salah satu anggaran pendidikan paling tinggi jika dibandingkan dengan berbagai bidang lainnya. Dari sejumlah universitas negeri yang memiliki jurusan kedoteran, biaya kuliah terendah berada pada angka Rp74.000.000,- dalam enam tahun.
Nominal tersebut merupakan besaran terkecil di salah satu universitas negeri di Indonesia. Namun secara umum besaran biaya pendidikan kedokteran berada pada nominal Rp130.000.000,- sampai dengan Rp420.000.000,- dalam enam tahun pendidikan.
Biaya tersebut hanya mencakup kebutuhan yang harus dibayarkan kepada lembaga pendidikan. Sehingga tersebut belum termasuk akomodasi, kost, penelitian, dan anggaran lain selama pendidikan. Besarnya investasi pendidikan tersebut menjadi salah satu faktor dalam gaji dokter bedah.
Koas
Seorang calon dokter bedah perlu mendapatkan status dan menjalani karir sebagai dokter umum terlebih dulu. Dalam prosesnya, calon dokter tersebut harus menjalani program koas setelah pendidikan kedokteran. Program koas ditempuh di rumah sakit dalam durasi dua tahun.
Dalam program tersebut, seorang calon dokter umum akan menjalani peran sebagai dokter muda. Peran tersebut bertugas menerapkan dasar-dasar ilmu kedokteran yang didapat selama menempuh pendidikan. Hal tersebut menjadi pengalaman lapangan perdana bagi calon dokter.
Program koas ditujukan agar seorang calon dokter memenuhi kapasitas dasar profesinya ketika berhadapan dengan situasi nyata. Hal tersebut disebabkan seorang dokter tidak diperkenankan menerapkan keilmuannya dalam tujuan uji coba langsung kepada pasien sungguhan.
Selama program koas, seorang dokter muda tidak mendapatkan gaji dokter bedah ataupun gaji dokter umum dari fasilitas kesehatan. Dalam sejumlah kebijakan fasilitas kesehatan, justru seorang dokter muda yang harus mengeluarkan biaya sebagai bagian dari biaya pendidikan.
Setelah dua tahun masa program, calon dokter akan mengambil sumpah profesi dan dapat bekerja sebagai dokter umum di fasilitas kesehatan. Penugasan dokter di fasilitas kesehatan umumnya didukung oleh pemerintah dan organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia.
Magang
Setelah menjalani dua tahun program koas, seorang dokter umum biasanya tidak benar-benar bisa langsung bekerja secara penuh atas perannya tersebut. Sejumlah fasilitas kesehatan menerapkan kebijakan program magang kepada dokter umum di awal karirnya.
Kebijakan tersebut tentu saja ditujukan untuk memberikan pengalaman lapangan yang menyeluruh kepada seorang dokter umum di awal karirnya. Sehingga seorang dokter umum dapat meminimalkan resiko-resiko profesi seperti salah diagnosa, kekeliruan resep, dan berbagai resiko lainnya.
Dalam program magang, seorang dokter umum sudah mulai mendapatkan gaji. Tapi tentu gaji tersebut bukanlah gaji dokter bedah. Instansi dan lembaga yang menaungi fasilitas kesehatan umumnya menamai hal tersebut sebagai Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Menjadi Dokter Umum
Jika sudah menyelesaikan program magang, maka seorang dokter telah resmi dapat beraktivitas sebagai dokter umum di masing-masing fasilitas kesehatan yang menjadi tempatnya bekerja. Seorang dokter umum bertugas melakukan diagnosa dan tindakan medis awal kepada pasien.
Baca Juga: Gaji Dokter Hewan
Dokter umum biasanya melakukan rujukan pada sejumlah kondisi pasien yang berada di luar kapasitasnya. Rujukan tersebut akan ditujukan ke masing-masing dokter spesialis sesuai diagnosa awal dan kebutuhan pasien. Salah satu rujukan tersebut bisa saja diarahkan kepada dokter bedah.
Dalam fase karir ini, seorang dokter umum mendapat apresiasi yang cukup tinggi. Hal tersebut umumnya layak jika melihat perjalanan karir yang harus dilalui. Namun gaji dokter umum tentu saja berada beberapa tingkat lebih kecil dibanding dokter spesialis, termasuk gaji dokter bedah.
Kesempatan karir lebih lanjut dapat ditempuh seorang dokter dengan mengikuti program spesialis. Program tersebut merupakan program pendidikan berdasar pilihan bidang yang ditentukan dokter sebelumnya. Hal tersebut juga berlaku pada seorang calon dokter spesialis bedah.
Program Spesialis Bedah
Program dokter spesialis bedah merupakan bagian dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Untuk menempuh program tersebut, seorang dokter umum dapat mendaftar ke universitas yang menyediakan PPDS sesuai bidang yang diinginkan.
PPDS Ilmu Bedah umumnya berlangsung selama empat tahun masa pendidikan. Dalam pendidikan tersebut, umumnya dipelajari sejumlah pengetahuan umum dan teknis pembedahan. Beberapa ilmu bedah yang dipelajari dalam PPDS Ilmu Bedah antara lain:
- Pra-Bedah Dasar;
- Tahap Bedah Dasar; dan
- Tahap Bedah Lanjut;
Pada beberapa lembaga pendidikan, kurikulum Tahap Bedah Lanjut umumnya dibagi ke dalam dua fase. Selama menempuh PPDS, seorang dokter umum dilarang menjalankan profesi dan prakteknya. Setiap dokter umum dalam program PPDS dituntut fokus pada keberlangsungan program.
Biaya pendidikan dalam program PPDS Ilmu Bedah terbagai ke dalam biaya kuliah awal dan biaya kuliah semester. Umumnya biaya kuliah awal berkisar pada nominal Rp30.000.000,- yang dibayarkan sebelum menjalani pendidikan. Biaya tersebut hanya dibayarkan satu kali di awal.
Sementara biaya kuliah semester PPDS Ilmu Bedah berada pada kisaran nominal Rp10.000.000,- hingga Rp35.000.000,- per semester. Sehingga keseluruhan biaya pendidikan PPDS Ilmu Bedah dengan estimasi terendah Rp110.000.000,- dalam durasi empat tahun masa pendidikan.
Biaya tersebut menjadi tambahan investasi pendidikan seorang dokter umum untuk mendapatkan keahlian dan gelar dokter spesialis bedah. Di saat bersamaan, dalam masa pendidikan tersebut juga seorang dokter tidak dapat menjalankan aktivitasnya untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Sehingga sangat wajar apabila apresiasi gaji dokter bedah setelah kemampuan dan gelar tersebut diraih berada pada tingkat yang lebih tinggi. Beberapa fasilitas kesehatan bersedia menunjang biaya pendidikan tersebut sebagai komitmen kepada kemajuan fasilitas dan tenaga kerjanya.
Berkarir Sebagai Dokter Bedah
Seorang dokter umum akan mendapatkan keahlian dan gelar dokter bedah setelah melalui berbagai perjalanan panjang. Pada umumnya, gelar dokter bedah bisa didapatkan pada awal usia 30 tahun. Hal tersebut umum dicapai pada proses karir yang berjalan lancar.
Namun di luar hal tersebut, terdapat beberapa situasi seorang dokter baru mendapatkan gelar spesialis di awal usia 40 tahunan atau lebih. Hal tersebut dapat terjadi atas beragam sebab, termasuk situasi personal dan rencana pribadi dari masing-masing dokter.
Setelah mendapatkan gelar, seorang dokter bedah bisa melanjutkan karir di fasilitas kesehatan sebelumnya atau instansi lain berdasar rekomendasi pemerintah dan IDI. Dengan status tersebut, seorang dokter akan mulai menerima gaji dokter bedah dan fasilitas lain sesuai kapasitasnya.
Kebutuhan Dokter Bedah di Indonesia

Dokter bedah dapat memiliki hubungan kerja dengan dokter umum, dokter spesialis anak, saraf, penyakit dalam, dan berbagai bidang lain. Namun dalam praktiknya pekerjaan tersebut juga memiliki spesialisai masing-masing, seperti dokter bedah saraf, dokter bedah anak, dan spesialisasi lain.
Baca juga: Gaji Dokter Spesialis
Dokter bedah di berbagai bidang seringkali menjadi muara dari berbagai tindakan medis dokter di bidang lain. Hal tersebut menempatkan dokter bedah sebagai salah satu pekerjaan paling sibuk di sebuah fasilitas kesehatan. Sehingga kebutuhan tenaga dokter bedah tergolong cukup tinggi.
Dalam catatan penelitian Universitas Gadjah Mada, seluruh universitas yang memfasilitas PPDS telah meluluskan 6.633 dokter spesialis selama tahun 2009-2013. Berdasarkan data tersebut, sekitar 8% lulusan merupakan dokter spesialis bedah.
Data tersebut mengindikasikan jumlah dokter bedah yang lulus pada periode tersebut hanya berjumlah 530 orang dokter. Sementara Kementerian Kesehatan menyatakan terdapat sekitar 31.073 dokter spesialis yang ada di Indonesia pada tahun 2019.
Jika menggunakan persentase yang sama, maka estimasi dokter spesialis bedah di Indonesia berada pada angka 2.485 orang dokter. Maka perbandingan dokter spesialis bedah terhadap penduduk Indonesia berada pada angka 1:110.000 dengan pembulatan.
Jumlah tersebut masih sangat jauh dengan perbandingan ideal dokter spesialis dengan penduduk sebuah negara. Pada perbandingan ideal tersebut, sebuah negara dianggap memiliki cukup dukungan kesehatan jika berada pada angka 1:16.000 antara jumlah dokter dengan penduduknya.
Gaji Dokter Bedah Perbulan

Gaji dokter bedah di Indonesia memiliki variasi nominal berdasar pada kebijakan fasilitas kesehatan tempatnya bekerja. Namun secara umum, besaran terebut telah diatur dalam Undang-Undang No. 9 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Dalam undang-undang tersebut, profesi dokter dan dokter spesialis termasuk pekerjaan yang berhak menerima imbalan jasa. Adapun besar imbalan jasa yang menjadi gaji dokter bedah tersebut mendapat rekomendasi dari organisasi profesi, yakni IDI.
Dalam rekomendasinya, IDI memberikan nominal Rp22.500.000,- hingga Rp42.500.000,- per bulan untuk gaji dokter spesialis, termasuk gaji dokter bedah. Namun dalam aplikasinya, terdapat fasilitas kesehatan yang memberikan gaji dokter bedah hingga Rp50.000.000,- per bulan.
Tunjangan Dokter Bedah

Salah satu aturan pemerintah yang menentukan tunjangan dokter spesialis adalah Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/545/2019 tentang besaran tunjangan peserta penempatan dokter spesialis dalam rangka pendayagunaan dokter sepsialis.
Baca Juga: Gaji Dokter Anak
Dalam aturan tersebut, seorang dokter spesialis mendapatkan tunjangan penempatan. Besaran nominal tunjangan penempatan tersebut bervariasi tergantung pada lokasi fasilitas kesehatan. Adapun rincian singkatnya antara lain:
- Rumah sakit daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan: Rp30.012.000,- per bulan;
- Rumah sakit rujukan regional: Rp25.505.000,- per bulan;
- Rumah sakit provinsi: Rp24.050.000,- per bulan;
- Rumah sakit pemerintah daerah lain: Rp27.043.000,- per bulan; dan
- Rumah sakit pemerintah pusat lain: Rp22.500.000,- per bulan.
Besaran tunjangan penempatan tersebut tidak mengurangi hak gaji dokter bedah sebagai dokter spesialis. Selain itu, terdapat beberapa tunjangan lain yang didapatkan oleh seorang dokter spesialis. Adapun rincian singkatnya adalah sebagai berikut:
- Tunjangan insentif pegawai tidak tetap dokter di daerah terpencil setelah PPh sebesar Rp10.000.000,- per bulan;
- Tunjangan insentif pegawai tidak tetap dokter di daerah sangat terpencil setelah PPh sebesar Rp13.000.000,-
- Tunjangan pegawai tidak tetap di daerah terpencil sebesar Rp5.200.000,- per bulan; dan
- Tunjangan dokter di daerah yang sangat terpencil sebesar Rp7.659.950,00,- per bulan.
Dengan seluruh gaji dokter bedah dan tunjangannya tersebut, seorang dengan profesi dokter bedah dapat mengantongi hingga Rp80.000.000,- per bulan. Besaran tersebut belum termasuk layanan tambahan yang dibayarkan sesuai jumlah permintaan dan kebutuhan pasien.
Penutup
Demikian ulasan gajiperbulan.com tentang gaji dokter bedah dan beberapa tunjangannya. Perjalanan karir dokter bedah memiliki rangkaian yang cukup panjang. Bahkan gelar dokter bedah umumnya baru didapatkan setelah awal usia 30 tahunan.
Perjalanan karir, investasi pendidikan, dan tanggung jawab menjadikan profesi dokter bedah layak mendapatkan gaji dokter bedah dengan nominal tersebut beserta tunjangannya. Bahkan jumlah dokter bedah di Indonesia masih sangat jauh dari kebutuhan total masyarakat.